Apycom jQuery Menus
RS Husada Utama Surabaya
 
Untitled Document
  Spesialisasi & Layanan  
 
------------------------------------------------
 
Anestesi & Reanimasi
 
------------------------------------------------
 
Andrologi
 
------------------------------------------------
 
Bedah
 
------------------------------------------------
 
Bedah Plastik
 
------------------------------------------------
 
Gigi
 
------------------------------------------------
 
Jantung
 
------------------------------------------------
 
Kandungan
 
------------------------------------------------
 
Kesehatan Anak
 
------------------------------------------------
 
Kulit
 
------------------------------------------------
 
Mata
 
------------------------------------------------
 
Neosurgery
 
------------------------------------------------
 
Orthopedi & Traumatologi
 
------------------------------------------------
 
Paru-paru
 
------------------------------------------------
 
Penyakit Dalam
 
------------------------------------------------
 
Radiologi
 
------------------------------------------------
 
Rehabilitasi Medik
 
------------------------------------------------
 
Saraf
 
------------------------------------------------
 
THT
 
------------------------------------------------
 
Urologi
 
------------------------------------------------
 
Psikiatri
 
------------------------------------------------
 
Gizi Klinik
 
 
  Video  
+ More video
  Lokasi Kami  
 
Prof. Dr. Moestopo No.31-35,
Surabaya - 60131
Telp. (031) 501 8335
Fax. (031) 501 8337 / 501 0777
info@husadautamahospital.com
------------------------------------------------
+ Lihat Peta Lokasi
 
     
     
Bagaimana Perjalanan Penyakit Lupus ?
Oleh : Dr. dr.Yuliasih, SpPD-KR - RS Husada Utama
"Penyakit Seribu Wajah" dan "Si Peniru Ulung". Ini adalah julukan yang sering digunakan para ahli medis untuk menggambarkan Lupus, yaitu penyakit kelainan sistem kekebalan tubuh yang berbahaya dan sulit dideteksi ataupun didiagnosa.
Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.
Penyakit lupus adalah penyakit sistem imunitas/kekebalan tubuh di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing.
Bagaimana antibodi terbentuk
Antibodi terbentuk akibat stimulasi sel B dengan paparan antigen tertentu, misalnya infeksi herpes virus, maka tubuh untuk memusnahkan virus ini memerlukan antibodi, maka tubuh atau sel kekebalan tubuh akan memicu sel B membentuk antibodi terhadap virus herpes. Dengan tujuan untuk memusnahkan virus tersebut di dalam tubuh. Setelah selesai virus tereliminir dari tubuh, tubuh tidak akan terinfeksi lagi karena ada sel B memori yang mengenali virus tersebut. Bila tubuh terinfeksi virus herpes kembali, tidak akan jatuh sakit karena tubuh mempunyai antibodi terhadap herpes.
Pada penyakit autoimun biasanya terjadi misunderstanding dimana sel tubuh dianggap sebagai antigen dan sel tubuh ini seperti layaknya sel-sel yang lain terdiri dari berbagai material sel mulai dinding sel, inti sel dan organel sel, sehingga terbentuk antibodi. Antibodi ini terbentuk karena tubuh mengenali seluruh komponen sel menjadi antigen, sehingga pada penyakit autoimun ditemukan berbagaai macam antibodi. Autoantibodi bisa didapat pada individu normal, oleh karena itu adanya autoantibodi tidak harus selalu terdiagnosa sebagai penyakit autoimun.
Pemeriksaan penyakit autoimun pada dasarnya ditegakkan dari pemeriksaan klinis, pemeriksaan serologi hanya sebagai data penunjang. Seorang klinisi tidak mengandalkan antibodi tertentu sebagai dasar diagnose, harus tetap melihat kondisi klinis penderita.
Perjalanan penyakit lupus
Perjalanan penyakit lupus misalnya ditandai dalam lima fase yaitu fase genetic dimana tidak ditemukan antibodi maupun gejala klinis, fase antibodi yaitu fase pembentukan antibodi tanpa ditandai gejala klinis, fase subklinis yaitu ditandai dengan adanya antibodi dan gejala klinis yang minimal, fase klinis yaitu ditandai dengan gejala klinis yang nyata dan fase penyembuhan.
Masing-masing fase ini dari inviidu satu ke invidu lainnya berbeda-beda, demikian pula gejala yang muncul. Semua tergantung pada factor genetic, dengan demikian tidak bisa digeneralisir gejala dari satu pasien ke pasien lainnya. Demikian juga mengenai respon terapi serta antibodi yang ditemukan. Dikarenakan lupus mengenali semua partkel sel itu menjadi antigen, maka antibodi yang ditemukan pada lupus sangat banyak, seringkali kita mengenalnya dengan profil antibodi ANA. Antibodi ANA adalah antibodi terhadap inti sel, sebagian besar penyakit autoimun ditemukan antibodi ANA. Jadi antibodi ANA tidak spesifik ditemukan hanya pada penyakit lupus.
Berbagai teknik pelacakan antibodi mulai dari imunoflueorescent sampai ELISA masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan. Pelacakan antibodi dengan teknik fluorescent memberikan gambaran homogeny yang artinya bahwa bila diekstrak lagi antibodi ini, maka akan didapatkan anti dsDNA dan anti histone. Bentuk lain dari pelacakan antibodi dengan teknik immunofluorescent yaitu dengan pola peripheral yang artinya menggambarkan membrane dari nucleus. Bentuk lain yaitu speckled yaitu menggambarkan berbagai macam antibodi yaitu anti-SM, anti-U1RNP, anti-SSa atau Ro, anti-Jo. Bentuk keempat yaitu nukleolat ini spesifik pada pasien scleroderma atau overlap syndrome, terdiri dari DNA topoisomerase 1, Scl70, PM-Scl, centromer pattern biasanya didapatkan antibodi terhadap kinetochore pada CREST syndrome, PBC, cytoplasmic pattern.
Hasil pemeriksaan antibodi yang positif tidak selalu selaras dengan adanya penyakit autoimun yang terkait dengan antibodi tersebut, karena beberapa antibodi dapat ditemukan pada penyakit hati kronik, keganasan, infeksi. antibodi ini baru akan bermakna bila kondisi klinis pasien sesuai dengan antibodi tersebut. Oleh karena itu harus hati-hati dalam mengintepretasikan hasil pemeriksaan antibodi yang ada.
Untitled Document
  Jadwal Dokter  
 
------------------------------------------------
 
Jadwal Dokter
 
 
  Layanan Unggulan  
 
------------------------------------------------
 
RetCam
 
------------------------------------------------
 
CT-Scan 64 Slices
 
------------------------------------------------
 
MRI 1,5 T
 
------------------------------------------------
 
Radiologi Intervensi
 
------------------------------------------------
 
USG 4D
 
------------------------------------------------
 
Klinik Nyeri Terpadu
 
 
  Kata Sehat Hari ini  
 
   

"Mari Jaga Kesehatan Jantungmu"
dengan olahraga rutin dan memakan makanan yang sehat.

dr. Lely Puspita C. Dewi, SpJP (K)
 
  Social Network  
 
 
Find me on Twitter
Find me on Instagram
Find me on Instagram
  Video  
+ More video
RS Husada Utama
   
  Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.
 
 
Copyright © Husada Utama Hospital Surabaya, 2012.
Best Viewed with Firefox browser in 1024 x 768 screen resolution.