Apycom jQuery Menus
RS Husada Utama Surabaya
 
Untitled Document
  Spesialisasi & Layanan  
 
------------------------------------------------
 
Anestesi & Reanimasi
 
------------------------------------------------
 
Andrologi
 
------------------------------------------------
 
Bedah
 
------------------------------------------------
 
Bedah Plastik
 
------------------------------------------------
 
Gigi
 
------------------------------------------------
 
Jantung
 
------------------------------------------------
 
Kandungan
 
------------------------------------------------
 
Kesehatan Anak
 
------------------------------------------------
 
Kulit
 
------------------------------------------------
 
Mata
 
------------------------------------------------
 
Neosurgery
 
------------------------------------------------
 
Orthopedi & Traumatologi
 
------------------------------------------------
 
Paru-paru
 
------------------------------------------------
 
Penyakit Dalam
 
------------------------------------------------
 
Radiologi
 
------------------------------------------------
 
Rehabilitasi Medik
 
------------------------------------------------
 
Saraf
 
------------------------------------------------
 
THT
 
------------------------------------------------
 
Urologi
 
------------------------------------------------
 
Psikiatri
 
------------------------------------------------
 
Gizi Klinik
 
 
  Video  
+ More video
  Lokasi Kami  
 
Prof. Dr. Moestopo No.31-35,
Surabaya - 60131
Telp. (031) 501 8335
Fax. (031) 501 8337 / 501 0777
info@husadautamahospital.com
------------------------------------------------
+ Lihat Peta Lokasi
 
     
     
Infertilitas Pada Pria
Definisi infertilitas menurut WHO adalah tidak terjadinya kehamilan pada pasangan yang telah berhubungan intim tanpa menggunakan kontrasepsi secara teratur minimal 1-2 tahun. Menurut data demografis dunia, 12,5 % pasangan usia subur mengalami kesulitan mendapatkan anak.

Infertilitas terutama lebih banyak terjadi di kota-kota besar karena gaya hidup yang penuh stres, emosional dan kerja keras serta pola makan yang tidak seimbang. Infertilitas dapat terjadi dari sisi pria, wanita, kedua-duanya, maupun pasangan. Disebut infertilitas pasangan bila terjadi penolakan sperma suami oleh istri sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur. Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian antigen/antibodi pasangan tersebut.
Dari sisi pria, penyebab infertilitas yang paling umum terjadi adalah :
1. Bentuk dan gerakan sperma yang tidak sempurna
  Sperma harus berbentuk sempurna serta dapat bergerak cepat dan akurat menuju ke telur agar dapat terjadi pembuahan. Bila bentuk dan struktur (morfologi) sperma tidak normal atau gerakannya (motilitas) tidak sempurna sperma tidak dapat mencapai atau menembus sel telur.
2. Konsentrasi sperma rendah
  Konsentrasi sperma yang normal adalah 20 juta sperma/ml semen atau lebih. Bila 10 juta/ml atau kurang maka menujukkan konsentrasi yang rendah (kurang subur). Hitungan 40 juta sperma/ml atau lebih berarti sangat subur. Jarang sekali ada pria yang sama sekali tidak memproduksi sperma. Kurangnya konsentrasi sperma ini dapat disebabkan oleh testis yang kepanasan (misalnya karena selalu memakai celana ketat), terlalu sering berejakulasi (hiperseks), merokok, alkohol dan kelelahan.
3. Tidak ada semen
  Semen adalah cairan yang mengantarkan sperma dari penis menuju vagina. Bila tidak ada semen maka sperma tidak terangkut (tidak ada ejakulasi). Kondisi ini biasanya disebabkan penyakit atau kecelakaan yang memengaruhi tulang belakang.
4. Varikosel (varicocele)
  Varikosel adalah varises atau pelebaran pembuluh darah vena yang berhubungan dengan testis. Sebagaimana diketahui, testis adalah tempat produksi dan penyimpanan sperma. Varises yang disebabkan kerusakan pada sistem katup pembuluh darah tersebut membuat pembuluh darah melebar dan mengumpulkan darah. Akibatnya, fungsi testis memproduksi dan menyalurkan sperma terganggu.
5. Testis tidak turun
  Testis gagal turun adalah kelainan bawaan sejak lahir, terjadi saat salah satu atau kedua buah pelir tetap berada di perut dan tidak turun ke kantong skrotum. Karena suhu yang lebih tinggi dibandingkan suhu pada skrotum, produksi sperma mungkin terganggu.
6. Kekurangan hormon testosteron
  Kekurangan hormon ini dapat memengaruhi kemampuan testis dalam memproduksi sperma.
7. Kelainan genetik
  Dalam kelainan genetik yang disebut sindroma Klinefelter, seorang pria memiliki dua kromosom X dan satu kromosom Y, bukannya satu X dan satu Y. Hal ini menyebabkan pertumbuhan abnormal pada testis sehingga sedikit atau sama sekali tidak memproduksi sperma.
Dalam penyakit Cystic fibrosis, beberapa pria penderitanya tidak dapat mengeluarkan sperma dari testis mereka, meskipun sperma tersedia dalam jumlah yang cukup. Hal ini karena mereka tidak memiliki vas deferens, saluran yang menghubungkan testis dengan saluran ejakulasi.
8. Infeksi
  Infeksi dapat memengaruhi motilitas sperma untuk sementara. Penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore sering menyebabkan infertilitas karena menyebabkan skar yang memblokir jalannya sperma.
9. Masalah seksual
  Masalah seksual dapat menyebabkan infertilitas, misalnya disfungsi ereksi, ejakulasi prematur, sakit saat berhubungan (disparunia). Demikian juga dengan penggunaan minyak atau pelumas tertentu yang bersifat toksik terhadap sperma.
10. Ejakulasi balik
  Hal ini terjadi ketika semen yang dikeluarkan justru berbalik masuk ke kantung kemih, bukannya keluar melalui penis saat terjadi ejakulasi. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkannya, di antaranya adalah diabetes, pembedahan di kemih, prostat atau uretra, dan pengaruh obat-obatan tertentu.
11. Sumbatan di epididimis/saluran ejakulasi
  Beberapa pria terlahir dengan sumbatan di daerah testis yang berisi sperma (epididimis) atau saluran ejakulasi. Beberapa pria tidak memiliki pembuluh yang membawa sperma dari testis ke lubang penis.
12. Lubang kencing yang salah tempat (hipoepispadia)
  Kelainan bawaan ini terjadi saat lubang kencing berada di bagian bawah penis. Bila tidak dioperasi maka sperma dapat kesulitan mencapai serviks.
13. Antibodi pembunuh sperma
  Antibodi yang membunuh atau melemahkan sperma biasanya terjadi setelah pria menjalani vasektomi. Keberadaan antibodi ini menyulitkannya mendapatkan anak kembali saat vasektomi dicabut.
14. Pencemaran lingkungan
  Paparan polusi lingkungan dapat mengurangi jumlah sperma dengan efek langsung pada fungsi testis dan sistem hormon. Beberapa bahan kimia yang mempengaruhi produksi sperma antara lain: radikal bebas, pestisida (DDT, aldrin, dieldrin, PCPs, dioxin, furan, dll), bahan kimia plastik, hidrokarbon (etilbenzena, benzena, toluena, dan xilena), dan logam berat seperti timbal, kadmium atau arsenik.
Text by : Public Relations RS Husada Utama
Untitled Document
  Jadwal Dokter  
 
------------------------------------------------
 
Jadwal Dokter
 
 
  Layanan Unggulan  
 
------------------------------------------------
 
RetCam
 
------------------------------------------------
 
CT-Scan 64 Slices
 
------------------------------------------------
 
MRI 1,5 T
 
------------------------------------------------
 
Radiologi Intervensi
 
------------------------------------------------
 
USG 4D
 
------------------------------------------------
 
Klinik Nyeri Terpadu
 
 
  Kata Sehat Hari ini  
 
   

"Mari Jaga Kesehatan Jantungmu"
dengan olahraga rutin dan memakan makanan yang sehat.

dr. Lely Puspita C. Dewi, SpJP (K)
 
  Social Network  
 
 
Find me on Twitter
Find me on Instagram
Find me on Instagram
  Video  
+ More video
RS Husada Utama
   
  Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.
 
 
Copyright © Husada Utama Hospital Surabaya, 2012.
Best Viewed with Firefox browser in 1024 x 768 screen resolution.