Radiologi Intervensi Dengan teknik DSA Efektif Menangani Stroke Maupun Kanker
Cerebral angiography yang dilakukan dengan tehnik Digital subtraction angiography (DSA) masih merupakan standar baku untuk menunjukkan anatomi pembuluh darah otak ( cerebrovascular). Pada kondisi stroke subakut, cerebral angiography dilakukan untuk mengkonfirmasikan karakteristik dan patologi dari serebrovaskular.
Interventional neuroradiologi merupakan bidang yang relatif baru dan potensi untuk pengembangannya di negara kita masih amat sangat besar. Peran bidang tersebut dalam penanganan beberapa kasus ilmu penyakit saraf, khususnya yang disebabkan oleh kelainan pembuluh darah otak sudah mendapatkan tempat tersendiri pada saat ini. Dua hal yang sangat erat kaitannya dalam perkembangan interventional neuroradiologi adalah ketrampilan ahlinya dan penguasaan tekhnologi dari alat alat penunjangnya.
Beberapa kasus seperti stroke iskemik, aneurisma, malformasi arteri vena, dan tumor kepala adalah kasus kasus yang paling banyak ditemukan oleh para ahli interventional neuroradiologi di lapangan. Kerja sama dengan disiplin bidang lain dalam ilmu penyakit saraf tetap diperlukan guna mendapatkan hasil penatalaksanaan yang optimal.
Tindakan Cerebral angiography dengan teknik DSA sudah sering dilakukan di Rumah Sakit Husada Utama. Pada akhir tahun 2011 sudah ada 30 pasien yang melakukan tindakan ini, dan 90 % diantaranya motoriknya meningkat. “Jika penanganannya secepatnya dilakukan, tentu hasilnya akan lebih baik. Kalau tindakannya dilakukan pada masa golden period (yakni 3-6 jam setelah serangan), pasien yang tadinya lumpuh bisa bangun seperti tidak terjadi apa-apa. Sebab, pasti belum jadi core di otaknya, semuanya penumbra”. Kata dr. Lailatul Muqmiroh, MD. SpRad.
Menurut dr. Lailatul atau yang biasa di panggil dr. Liling tersebut, ketika pasien sudah ada gejala stroke atau tiba-tiba sebagian dari anggota tubuh tidak bisa digerakkan, sebaiknya segera menghubungi dokter spesialis syaraf untuk dilakukan pemeriksaan secara komprehensif, diantaranya dengan pemeriksaan MRI kepala. Apabila dari hasil MRI atau MRA yang didapatkan adanya penyempitan pembuluh darah otak, stroke selanjutnya bisa dilakukan DSA cerebral untuk melihat hemodiumix maupun patologinya.
Selain itu, teknik DSA ini juga bisa digunakan untuk menangani penyakit kanker. “Dalam pengobatan tumor atau kanker, intervensi membuat kita bisa mencari pembuluh darah yang paling banyak memberi makan pada sek-sel abnormal tersebut. Setelah ketemu, disitulah obat antikanker diberikan, sehingga efeknya terlokalisasi hanya pada sel tumor tersebut dan tidak mengenai sel lainnya yang sehat” kata dr. Liling sembari tersenyum. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut bisa menghubungi di no. 031 5018335 ext. 1000 / 1300 / 1321.
“Kesehatan adalah hak asasi setiap orang.
Setiap manusia, terlepas dari apapun status sosialnya,
harus dapat mengakses perawatan kesehatan
yang mereka butuhkan.”
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.