Kita semua pernah marah. Beberapa dari kita sering marah, sebagian lain sekali-sekali saja marahnya. Sebenarnya apa sih marah itu? Mengapa kita bisa merasa marah? Perlu kah kita merasa marah? Seringkali kita mendengar ungkapan bahwa ‘marah itu buruk’ atau ‘marah itu banyak mudharatnya’ (bagi yang nggak tau mudharat, mudharat artinya akibat-akibat buruk.. atau ya, semacam itulah). Apa iya marah itu buruk? Well, kita bisa bahas itu satu persatu. Sabar, jangan marah dulu ...
Pengertian marah :
Sebenarnya, marah itu adalah reaksi emosi yang normal. Tidak ada yang salah dengan merasa marah, namun demikian, bagaimana cara kita mengelola kemarahan itu merupakan suatu hal yang penting.
Ada berbagai definisi tentang marah, diantaranya (yang paling mudah) adalah: Marah merupakan reaksi emosional akut yang dipicu oleh berbagai situasi yang menstilmulasi seperti ancaman, agresi fisik maupun verbal, pengekangan, kekecewaan, atau frustasi… dan dicirikan dengan reaksi kuat pada jaringan saraf khususnya yang mengatur tentang reaksi darurat atau refleks (jantung berdebar-debar, berkeringat, gemetar, dll).
Karena marah merupakan reaksi emosional, dan manusia memiliki kemampuan untuk menerjemahkan situasi yang sedang dihadapinya ke dalam persepsi (apakah situasi itu menyenangkan atau menyakitkan), maka adalah normal untuk merasakan marah. Manusia bisa merasakan berbagai macam emosi seperti senang, sedih, takut, sampai marah, dan tidak ada emosi yang lebih baik dibandingkan yang lainnya. Semuanya merupakan reaksi emosi yang normal.
Jika ada yang mengatakan bahwa reaksi senang lebih baik daripada reaksi marah, itu pun tergantung dari pengalaman persepsi masing-masing orang. Karena sensasi fisik yang dirasakan ketika marah sangat berbeda dengan sensasi fisik yang dirasakan ketika senang, maka orang cenderung melabel bahwa emosi marah itu tidak baik. Bahwa emosi marah itu memberikan dampak buruk. Tapi apakah benar demikian?
Banyak orang memilih untuk menahan kemarahannya karena tidak ingin dicap sebagai pemarah. Faktor sosio-kultural pun berperan penting dalam mempengaruhi kecenderungan setiap orang untuk menahan kemarahannya atau tidak. Karena kemarahan biasa dicap sebagai sesuatu yang negatif, dan orang-orang dianggap boleh mengekspresikan emosi tegang atau takut kecuali marah, maka hal ini membawa dampak yang besar pada kemudiannya.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.