Seringkali kita mendengar tentang infeksi Rubella. Istilah ini cukup popular khususnya di antara ibu2 hamil. Rubella atau juga disebut German Measles atau juga disebut Ruam-3-Hari adalah penyakit yg disebabkan oleh virus Rubella. Pertamakali ditemukan di Jerman pada abad 18.
Bagaimana virus Rubella berkembang biak?
Virus Rubella adalah suatu virus RNA, ditularkan melalui saluran pernapasan masuk ke dalam tubuh, dan berkembang biak di daerah sekitar rongga hidung dan mulut (nasopharinx) dan kelenjar getah bening (limfonudi). Jadi penyakit ini ditularkn melalui pernapasan orang yg terinfeksi Rubella, sama seperti penularan virus influenza. Selanjutnya virus ini akan beredar dalam pembuluh darah ke seluruh tubuh sekitar 5-7 hari sejak masuk pertama kali. Sejak awal terkena virus ini, gejala ruam akan timbul sekitar 14 hari kemudian. Jadi masa inkubasinya adalah sekitr 2 minggu.
Data mengenai prevalensi infeksi Rubella di Indonesia memang kurang banyak. Rachimhadi pada 1997 menyebutkan pada 1996 didapatkan total kasus infeksi Rubella di Indonesia sejumlah 568 kasus. Dimana kasus terbanyak di Bandung (102), dan Surabaya (101). Dari semua kasus, 76.6% pemeriksaan IgG positip dan 0.9% kasus IgM positip.
Mengapa virus ini sering menyerang ibu hamil?
Sebenarnya virus ini bisa mengenai semua orang. Bila daya tahan tubuh baik, virus ini bahkan hanya menimbulkan gejala yang ringan atau bahkan sering kita tidak tahu bahwa kita pernah terinfeksi. Rubella seringkali diderita oleh anak-anak dan mereka biasanya membaik dengan cepat bila dibandingkan orang dewasa. Masalahnya pada ibu hamil, system daya tahan tubuhnya memang lebih rendah bila dibanding wanita tidak hamil, sehingga infeksi virus manapun akan dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
Seberapa jauh virus ini bisa mengganggu pada ibu hamil?
Kendati pada orang sehat dengan kekebalan tubuh yang baik, virus ini dapat di bersihkan dari tubuh tanpa menimbulkan gejala, pada ibu hamil terjadi hal yang sebaliknya. Kondisi fisik ibu hamil yang rentan infeksi menyebabkan virus ini mudah menginfeksi baik ibu maupun janin yang dikandungnya.
Masalah utama adalah bahwa virus ini didalamnya memiliki komponen yang bersifat teratogenik (dapat mengakibatkan kecacatan bawaan) dan dapat melewati placenta, sampai ke janin dan mengganggu proses pertumbuhan sel janin atau bahkan menghancurkan sel-sel janin.
Virus ini sampai kepada janin melalui ibu, melewati 3 cara :
1.
Melalui jalan darah placenta/ari-ari dari ibu ke janin.
2.
Saat proses persalinan, dimana janin terkena darah ibu ataupun cairan tubuh ibu saat melewati jalan lahir.
3.
Saat proses menyusui, dimana penularan bisa melalui pernafasan ibu ataupun melalui air susu ibu.
Cacat panca indera apa saja yang bisa terjadi pada janin di dalam kandungan?
Infeksi virus Rubella pada ibu hamil biasanya akan mempengaruhi janin yg dikandungan, sedangkan tingkat keparahan berbeda-beda untuk tiap trimester. Bila mengenai saat usia kehamilan di bawah 20 bulan, bayi akan lahir dengan keadaan yg disebut Congenital Rubella Syndrome (CRS) atau sindrom cacat bawaan karena rubella. Resiko ini meningkat dengan semakin mudanya usia kehamilan. Misalkan, bila terkena pada trimester (tiga bulanan) awal, resikonya adalah 90% terkena cacat bawaan. Bila terkena pada trimester kedua, resiko sebesar 20%. Resiko akan mendekati minimal bila terinfeksi pada trimester ketiga atau trimester akhir kehamilan. Bila menginfeksi pada trimester (tiga bulan) pertama, resiko keguguran akan meningkat sampai 20%.
Adapun jenis-jenis kelainan bawaan yang mungkin terjadi antara lain:
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.