Oleh : dr. Pungky Mulawardhana, SpOG – RS Husada Utama
Kanker serviks ( sering disebut juga dengan kanker mulut / leher rahim ) merupakan keganasan ( kanker ) yang berawal dari serviks, yaitu bagian bawah rahim ( uterus ) yang bermuara pada bagian atas vagina.
Gb.1. Skema organ reproduksi wanita
Penyebab, insidens dan faktor resiko
Di seluruh dunia, kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak ketiga pada perempuan. Di negara berkembang, kanker ini lebih jarang karena rutinnya pemeriksaan hapusan Pap ( Pap smear ).
Pada umumnya kanker berkembang dengan lambat, diawali dengan kondisi pra-kanker yang disebut dengan displasia. Kondisi displasia ini dapat dideteksi dengan hapusan Pap dan dapat disembuhkan 100%. Oleh sebab itu penting bagi perempuan untuk melakukan pemeriksaan Pap secara teratur. Hampir semua perempuan yang mengalami kanker serviks, sebelumnya tidak pernah melakukan pemeriksaan Pap atau tidak melakukan ‘follow up’ terhadap hasil Pap yang tidak normal.
Gb.2. Serviks normal ( kiri ) dan serviks displasia ( kanan )
Dari kondisi pra-kanker sampai timbulnya gejala kanker serviks pada umumnya memakan waktu bertahun-tahun. Perubahan pra-kanker yang tidak terdeteksi akan berkembang menjadi kanker dan menyebar ke kandung kemih, usus, paru-paru dan hati. Penderita kanker serviks biasanya tidak mengalami keluhan sampai kanker tersebut menjadi lanjut dan menyebar.
Hampir semua kanker serviks disebabkan oleh HPV ( Human Papilloma Virus ) yang merupakan virus yang umum, yang ditularkan melalui hubungan seksual. Ada banyak tipe virus HPV, dan tipe tertentu merupakan penyebab kanker serviks ( terutama tipe 16 dan 18 ). Tipe yang lain seringkali menyebabkan penyakit kutil kelamin yang tidak berkembang menjadi kanker dan hampir tidak bermasalah sama sekali.
Semua perempuan yang telah melakukan hubungan seksual, memiliki resiko terinfeksi HPV, terutama mereka yang melakukan hubungan seksual pada usia dini ( dibawah 20 tahun ), sering berganti pasangan seksual, berpasangan seksual dengan seseorang yang juga sering berganti pasangan atau memiliki aktifitas seksual beresiko tinggi, disertai rendahnya status sosial ekonomi dan sistem ketahanan ( imun ) tubuh yang lemah.
Gb.3. Kanker serviks
Gejala
Pada kanker stadium dini hampir selalu tidak memberikan gejala. Apabila didapatkan gejala, biasanya berupa : perdarahan melalui vagina yang tidak normal yang terjadi diluar siklus haid, pada saat berhubungan seksual atau setelah menopause. Haid biasanya lebih banyak dan lebih lama daripada biasanya. Selain itu, juga didapatkan keputihan yang kadang disertai warna kecoklatan, bercampur darah dan berbau.
Pada keadaan yang sudah lanjut, kanker serviks dapat memberikan gejala berupa : nyeri pinggang, kelelahan yang hebat karena seringnya mengalami perdarahan, hilang nafsu makan, kaki yang bengkak, turunnya berat badan, dan banyak lagi sebagai manifestasi keadaan kanker yang telah menyebar.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.