Oleh : Dr. dr.Yuliasih, SpPD - KR - RS Husada Utama
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit autoimun yang mengenai berbagai organ. Ditandai dengan terbentuknya bermacam-macam antibodi yang membentuk komplek imun dan terdeposit di jaringan yang akhirnya menimbulkan kerusakan organ. Banyak menyerang wanita usia muda dengan perbandingan 9:1 diantara pria. Sampai saat ini SLE masih merupakan problema besar bagi kesehatan wanita usia produktif. Manifestasi yang sangat luas sehingga dikenal dengan penyakit 1000 wajah.
Kelainan darah (hematologi) pada SLE dapat berupa anemia, kadar hemoglobin menurun. Gambaran ini bisa muncul sebagai gejala awal, terkadang anemianya berupa anemia yang refrakter yaitu anemia yang sudah dilakukan transfusi berulang, tetapi tidak memperbaiki kadar hemoglobinnya. Selain anemia gejala lain yang dijumpai yaitu lekopenia atau trombopenia. Gejala lain bisa berupa pansitopenia.
Manifestasi lainnya yaitu Anemia Hemolitik Autoimun, ditandai dengan anemia, icterus (mata kuning), hasil comb test (+), kadang disertai trombosit yang menurun. Gejala hematologi pada SLE memang tidak spesifik bila muncul sebagai gejala awal, seringkali tidak diwaspadai sebagai gejala lupus. Bila disertai gejala lainnya misalnya, ginjalnya bocor atau parunya terisi air, maka baru gejala ini dipikirkan ke arah gejala SLE.
LED (laju endap darah) merupakan petanda inflamasi. Pada SLE aktif didapatkan LED yang meningkat, dan petanda inflamasi lainnya yaitu CRP. Namun CRP pada SLE pada kondisi aktif CRPnya masih dalam batas normal atau sedikit meningkat.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.