Oleh : Indri Putri W, M.Psi.,Psi. - RS Husada Utama
Aksi pelecehan seksual yang terjadi sejumlah anak Indonesia, menyebabkan banyak orangtua jadi paranoid. Orangtua yang baik sudah semestinya harus waspada terhadap keselamatan anak. Selain pendidikan, kesejahteraan, dan kasih sayang, orangtua harus bisa menjadi tempat berlindung anak-anak.
Masih banyak orangtua yang memilih diam atau mengubur permasalahan kekerasan seksual yang menimpa anak-anak mereka, dengan berbagai alasan, sebagai konsekuensinya, fenomena ini menjadi fenomena gunung es.
Orang tua sebaiknya mengetahui tindakan apa saya yang termasuk kekerasan seksual pada anak, diantaranya :
-
Ditimang-timang, disentuh, dan dicium alat genital ataupun area tubuh lain dari si anak.
-
Penetrasi dengan penis, objek, atau dengan tangan.
-
Memperlihatkan alat genital atau hal-hal lain yang berbau seksual pada anak.
-
Bicara dengan tidak sopan, menggambarkan, dan secara eksplisit bercerita tentang hal-hal berbau seksual.
-
Meminta anak menyentuh alat genital mereka sendiri atau orang lain.
-
Diminta untuk melakukan hubungan seksual dengan anak lain.
Ini yang bisa dilakukan orang tua:
1.
Mengenali jenis-jenis kekerasan seksual pada anak.
2.
Menghindari memberi nama lain pada organ genital anak.
3.
Menerapkan ‘Underwear Rule’.
4.
Komunikasi pada anak secara jujur, apa adanya, hangat, dan ramah.
5.
Tidak ada batasan pada usia berapa anak bisa diajarkan hal-hal ini.
Apa Itu ‘Underwear Rule’?
Underwear Rule adalah istilah yang menggambarkan bagaimana orangtua mengajarkan anak untuk menjaga tubuh mereka dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Tubuhmu Adalah Milikmu…
Anak diajarkan bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri, tidak ada orang lain yang boleh menyentuh tubuh mereka tanpa ijin mereka. Pada anak yg masih kecil, bicaralah dengan bahasa anatomi tubuh yang baku, Ajarkan untuk menolak dan melapor apabila ada yang berusaha menyentuh tubuh mereka
Good Touch, Bad Touch…
Beritahukan pada anak, bahwa ada sentuhan yang OK dan TIDAK OK.
Ajarkan juga bahwa ada pihak-pihak yang boleh melihat atau memeriksa bagian tubuh pribadi mereka, tetapi tidak semua.
Biasanya para pelaku kekerasan seksual pada anak akan mengancam korbannya agar merahasiakan apa yang sudah dilakukan. Oleh karena itu sebaiknya orang tua memberikan pengertian pada anak bahwa setiap rahasia yang membuatnya merasa sedih, tidak nyaman, dan buruk adalah rahasia buruk yang tidak boleh disimpan dan harus diceritakan pada orang dewasa yang mereka percayai.
Hal Lain yang Mendukung ‘Underwear Rule’…
1.
Beritahu anak daftar orang dewasa yang bisa dipercaya (lingkaran pelindung).
2.
Waspada bahwa ada pelaku yang dikenal.
3.
Waspada pada pelaku yang tidak dikenal.
4.
Beritahu anak akan pihak yang dapat menolong seperti guru, pekerja sosial,dokter, psikolog, psikiater, dan polisi.
Apabila Anda Curiga Anak Mengalami Kekerasan Seksual…
1.
Hindari marah-marah menyalahkan anak.
2.
Hindari menginterogasi anak.
3.
Usahakan untuk tidak terlihat marah karena bisa membuat anak merasa bersalah dan tidak jadi bercerita.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.