Oleh : dr. Lisna Aniek Farida, SpKFR - RS Husada Utama
Sinusitis yang paling sering adalah sinusitis maksilaris. Kadang-kadang sinusitis ini bersamaan dengan sinus para nasal yang lain. Sinusitis maksilaris ini sebagian besar merupakan komplikasi dari kelainan didalam rongga hidung (rinogen) dan sebagian lainnya karena komplikasi dari kelainan gigi geraham atas (dentogen).
Menurut fasenya, terdapat 3 fase :
1.
Monokromatis : sinar mempunyai panjang gelombang & frekensi yang sama, sehingga bila melalui prisma maka sinar yang masuk dan yang keluar warnanya sama.
2.
Koheren : timbulnnya gelombang medan listrik & magnet akan terjadi pada waktu yang sama (temporal koheren) serta berjalan pada arah yang bersama (spatial koheren).
3.
Kalimasi : sinar tidak dipancarkan tetapi berjalan secara parallel.
Dasar pengobatan sinusitis adalah menanggulangi infeksi dan perbaiki drainase, pemberian obat-obatan simtomatis dan menanggulangi faktor predisposisi. Perbaikan drainase dapat dilakukan dengan pemberian dekongestan, irigasi atau pemberian SWD (Short Wave Diathermy).
Selain SWD, terapi baru adalah dengan menggunakan Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiaton). Terapi laser ini telah dilakukan dengan melalui banyak penelitian sejak 1990. Berbeda dengan sinar yang lainnya, sinar laser ini mempunyai karaktek :
1.
Akut (timbul gejala kurang dari 3 minggu)
2.
Sub akkut (timbul gejala antara 3 – 12 minggu)
3.
Kronis (timbul gejala lebih dari 12 minggu)
Laser yang digunakan untuk terapi sinusitis merupakan laser yang berkekuatan rendah (Low Level Laser Therapy). Sinar laser ini menetrasi sampai kedalaman 4-6 cm. Efek pemberian laser pada sinusitis :
1.
Mengurangi rasa nyeri (efek analgenik)
2.
Mengurangi radang (efek antiinflamasi)
3.
Mengurangi bengkak pada mukosa hidung melalui efek biostimulasi sehingga meningkatkan drainase (pengeluaran) cairan sinus.
4.
Menormalisasi fungsi mukosilia
5.
Meningkatkan imunitas spesifik & nonspesifik melalui stimulasi sel T dan B limfosit, lisosom, fagositosis dan merangsang sen langerhans pada mukosa sinus.
Terapi sinusitis maksilaris akut rinogen akan membaik setelah terapi 3-5 kali terapi dengan interval 1-2 sedangkan yang kronis 5-10 kali terapi.
Keuntungan terapi laser dibanding dengan menggunakan SWD adalah :
1.
Waktu terapi lebih pendek, terutama untuk anak-anak lebih efektif dan lebih mengena pada target sinus yang dituju dengan SWD anak-anak lebih banyak gerak sehingga efek terapi tidak optimal.
2.
Tanpa rasa nyeri pada saat terapi
3.
Dapat merangsang titik-titik akupuntur untuk peningkatan imunitas dan mengurangi rinitis alergi (keluarnya cairan hidung karena alergi).
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.