Oleh : dr. Henry Wibowo, SpAnd, MARS - Klinik Fertilitas Signum RS Husada Utama
Infertilitas merupakan gangguan pada pasangan baik pria maupun wanita setelah masa satu tahun menikah belum memperoleh momongan dengan hubungan yang rutin tanpa KB maupun alat bantuan apapun. Sedangkan pengertian infertilitas pada pria merupakan gangguan fungsi sperma.
Pada pria umumnya dapat dilihat dari perkembangan testinya yang bagus sebelum mencapai masa puber, peran orang tua dalam melihat perkembangan testis anak sangat dibutuhkan.
Peran orang tua dan perkembangan pada testis anak usia dini dapat dilihat pada usia 4-6 tahun, apakah perkembangan seksual anak tersebut baik, memiliki atau tidak permasalahan micro testis sehingga pada saat masa puber, permasalahan ini dapat diatasi dengan pemberian obat penyokong perkembangan testis. Banyak berbagai faktor yang menjadi penyebab infertilitas pada pria berdasarkan gangguan produksi sperma, gangguan fungsi sperma, gangguan transportasi sperma dan penyebab idiopatik. Gangguan produksi sperma bisa terjadi pratestis, misalnya hipogonadisme, kelebihan estrogen, kelebihan androgen, kelebihan glukokortikoid dan hipotiroidisme.
Terdapat dua gen penyebab yang dapat menyebabkan infertilitas, bisa terjadi didaerah testis misalnya gangguan maturasi, hipospermatogenesis, sindroma sel sertoli, sindroma klinefelter, kriptorkidisne, orkhitis dan lain-lain. Kelainan diluar organ testis seperti varikokel dan hidrokel. Selain faktor di atas terdapat faktor lainnya yaitu penyakit yang didapat seperti infeksi kuman yang dibawa masuk oleh makanan yang dikonsumsi maupun pola hidup yang dijalani.
Apabila kuman tersebut masuk kedalam saluran kencingnya dan tidak diobati dengan baik akan masuk menginfeksi saluran kesuburannya. Lebih bahaya lagi bila kuman tersebut sampai masuk ke testisnya akan bisa merusak testis sehingga menyebabkan tidak keluarnya cairan dalam testis tersebut. Apabila kuman masuk lebih kedalam lagi infeksinya bisa merusak jaringannya sehingga menyebabkan tidak dapat memproduksi sperma.
Tidak hanya itu, faktor yang dapat meningkatkan risiko infertilitas pada pria diantaranya pertambahan usia , kebiasaan merokok, konsumsi minuman keras berlebihanpengggunaan narkoba, olahraga dengan intensitas berlebihan, kondisi kurang gizi, pakaian dalam terlalu ketat, paparan zat-zat yangberbahaya (pestisida, merkuri, logam berat, benzene, borium), kondisi stress yang berlebihan dan kurang istirahat yang cukup.
Ada beberapa penyakit yang dapat menjadi penghambat kesuburan pada pria yaitu, parotitis (gondongan), bakteri gonorrhea dan clamidia menyebabkan infeksi dan menyebabkan peradangan pada testis sehingga testis membengkak, menurunkan motilitas (kemampuan gerak) pada sperma.
Berbeda lagi apabila memang penyakit keturunan atau karena gangguan kromosom, missal orang tuanya tidak memiliki anak dan mendapatkan anak dengan cara bayi tabung, maka kemungkinan anak tersebut mendapatkan kromosom yang sama dengan orang tuanya untuk tidak memiliki keturunan pun bisa saja terjadi.
Sementara beberapa makanan yang dapat menjadi pemicu infertilitas pada pria seperti pare yang dapat merusak kepala sperma yang bertugas menembus dinding sel telur, semanggi, susu kedelai tidak dianjurkan bagi pria yang melakukan terapi. Namun pria dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan antioksidan tinggi seperti buah berwarna merah, missal semangka, papaya, tomat, jambu biji, buah naga.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.