Oleh : dr. Niko Azhari Hidayat, SpBTKV - RS. Husada Utama
Pembuluh darah pada tubuh manusia terbagi dua, yaitu pembuluh arteri dan pembuluh vena. Pembuluh arteri bertugas menyebarkan aliran darah yang mengandung nutrisi dan oksigen dari jantung ke seluruh jaringan tubuh dan pembuluh vena bertugas mengembalikan darah tersebut ke dalam jantung dengan katup-katup dan bantuan kontraksi otot.
Karena anatomi tubuh kita tegak lurus, maka bagian terjauh dari jantung adalah kaki. Tentu saja yang memiliki tugas berat dalam hal ini adalah pembuluh vena kaki karena harus melawan gravitasi dalam mengalirkan darah kembali ke jantung.
Namun tugas berat pembuluh vena kaki tersebut sedikit diringankan oleh adanya katup vena. Fungsi katup vena menyerupai sistem kerja pintu satu arah. Dengan kata lain, darah yang naik menuju jantung akan dapat melintas, namun tidak dapat kembali lagi karena katup yang dilalui akan langsung terkunci.
Varises bermula dengan adanya tekanan tinggi pada dinding pembuluh vena yang dipicu oleh berbagai faktor. Efek dari tekanan tinggi ini menjadikan dinding vena merenggang (kehilangan elastisitas) dan katup di dalamnya menjadi lemah. Dengan melemahnya katup tersebut, maka fungsinya tidak berjalan dengan baik dan aliran darah ke jantung menjadi terganggu. Darah yang mengalir ke jantung menjadi berbalik arah dan akhirnya mengendap di satu titik pada pembuluh vena. Endapan darah yang terjadi secara terus-menerus di dalam pembuluh vena ini membuat pembuluh tersebut membengkak, merusak katup, dan terjadilah varises.
Varises adalah pembuluh darah yang membesar dan berkelok-kelok. Istilah ini umumnya mengacu pada pembuluh darah di kaki, meskipun varises dapat terjadi di tempat lain. Vena memiliki katub leaflet untuk mencegah darah mengalir kembali ke bawah
Apakah varises berbahaya ?
Varises atau pembengkakan pembuluh darah yang biasa muncul di area kaki bisa saja dialami oleh setiap orang, khususnya perempuan. Meski bisa dialami oleh siapa saja, namun penyakit ini sering dianggap sebagai penyakit yang tidak berbahaya.
Varises bisa membahayakan tubuh, bahkan mengakibatkan mematikan pada penderitanya. Dimana jenis varises yang berat dan dibiarkan dalam waktu lama bisa berujung pada kondisi fatal.
Mayoritas orang yang mempunyai keluhan varises memeriksakan diri setelah memasuki grade tinggi. Padahal, pada kondisi ini, pasien telah merasakan nyeri yang luar biasa serta kaki membengkak dan susah bergerak.
Penyebab varises :
-
Memakai sepatu hak tinggi
Hak sepatu yang terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah menjadi tidak maksimal.
-
Faktor keturunan
Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormone dan bertambahnya berat badan. Varises yang terjadi di usia muda, kemungkinan besar disebabkan faktor keturunan.
-
Kehamilan
Meningkatnya hormone progesterone dan bertambahnya berat badan saat hamil yang kaki semakin terbebani, akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat.
-
Terlalu lama berdiri
Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila profesi anda mengharuskan banyak berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis ( diam ), tetapi tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.
-
Kurang gerak
Gaya hidup perkotaan yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh darah vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.
-
Merokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.
-
Kolesterol Tinggi
Kedua jenis penyakit ini berhubungan erat dengan masalah peredaran darah, kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang memicu terjadinya varises.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.