Diare selalu menjadi penyakit yang menyerang warga pascalebaran. Maka itu, dr Luki Agustina, SpPD mengimbau agar masyarakat mewaspadai penyakit ini.
" Sekarang yang diwaspadai diare, penyakit pasca puasa (lebaran) ini. Setelah menjalankan puasa selama sebulan, biasanya lebaran dijadikan ajang balas dendam untuk makan apapun. Sehingga potensi diare bisa terjadi ", kata dr. Luki Agustina SpPD.
dr. Luki menegaskan, diare terkait dengan pencernaan. Kalaupun ada penyakit lain yang biasa muncul pascalebaran, itu tidak terkait dengan pencernaan seperti pernyakit pernafasan.
Jika terjadi diare, dia menyarankan supaya memerhatikan pola makan. Di antaranya jangan makan makanan yang kemungkinan terkontaminasi akibat sering dipanaskan, jangan makan pedas atau asam yang berlebihan seperti rujak, petis, bakso dan sejenisnya.
Tidak hanya itu, sebaiknya masyarakat membiasakan mencuci tangan pakai sabun sebelum makan, untuk menjaga kuman masuk melalui tangan kita. Jika terjadi diare, sebaiknya segera menghubungi layangan kesehatan setempat.
" Di rumah sebaiknya banyak minum. Jika diare, harus memiliki persediaan oralit, jika diare belum berhenti jangan terlambat sampai terjadi dehidrasi. Terutama kasus berat biasanya terjadi pada balita atau bayi, pada dewasa umumnya cukup dengan minum. Pada balita lebih baik segera ke pelayanan jangan terlambat, supaya bisa mendapatkan pertolongan dengan segera. Apabila sampai terlambat bisa berat dan harus diinfus ", pungkasnya.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.