Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik, di mana penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Akibatnya, terjadi kelebihan gula di dalam darah dan baru dirasakan setelah terjadi komplikasi lanjut pada organ tubuh.
Saat ini diketahui ada beberapa jenis diabetes yang bisa diderita oleh seseorang. Diantaranya yaitu :
1.
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 atau dikenal juga dengan insulin-dependent diabetes terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin apapun. Diabetes ini biasanya mengenai anak-anak dan remaja, meski bisa juga menyerang orang dewasa.
Tipe ini pankreas tidak bisa produksi insulin sama sekali sehingga harus diberikan dari luar dengan cara disuntikkan. Apabila insulin tidak segera diberikan, penderita dengan cepat bisa tidak sadarkan diri disebut juga dengan koma ketoasidosis atau koma diabetik.
2.
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh mampu memproduksi insulin, tapi tidak berfungsi secara optimal. Bisa juga ketika sel di tubuh tidak bereaksi dengan insulin atau dikenal dengan istilah insulin resistance.
Tanda-tanda dan gejala yang berkembang umumnya lambat sehingga banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya memiliki diabetes. Orang dengan diabetes tipe ini tidak mutlak memerlukan insulin karena pankreas masih bisa menghasilkan.
3.
Diabetes Gestational
Diabetes ini terjadi pada ibu hamil dan diperkirakan muncul sekitar 2-5 persen dari seluruh kehamilan. Kondisi ini terjadi karena tubuh tidak memiliki kemampuan lebih untuk memproduksi insulin yang cukup dalam memenuhi kebutuhan saat hamil.
Diabetes tipe ini lebih sering terjadi pada perempuan dengan riwayat keluarga diabetes, di atas usia 25 tahun serta memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Meskipun diabetes ini bisa hilang setelah tidak hamil, tapi perempuan ini berisiko lebih tinggi nantinya mengembangkan diabetes tipe 2.
4.
Tipe Lainnya
Diabetes tipe ini terjadi karena adanya kelainan tertentu, misalnya karena kenaikan hormon tertentu yang kinerjanya berlawanan dengan insulin atau kontra insulin, infeksi, obat dan tumor.
Faktor yang bisa mencetuskan munculnya diabetes itu ada faktor intrinsik yaitu kode genetik yang terekam mulai dari lahir. Kode ini bisa diswitch on oleh faktor lingkungan atau ekstrinsik, biasanya saat usia lebih dai 40 tahun.
Lalu bagaimana mengetahui apakah seseorang terkena diabetes atau tidak?
Untuk identifikasinya bisa dengan menggunakan cara konvensional atau tradisional yaitu berdasarkan gejala klasik yang muncul, atau dengan cara yang lebih agresif yaitu melakukan pemeriksaan rutin tiap tahun.
Jika berdasarkan gejala ini yaitu sering haus, sering buang air kecil, banyak makan tapi berat badan menurun dan ditambah dengan lemas. Hal-hal ini disebut dengan gejala klasik.
Seseorang dikatakan diabetes jika kadar gula darah puasanya lebih dari 126 mg/dl darah, gula darah 2 jam nya lebih dari 200 mg/dl darah serta kadar HbA1C lebih dari sama dengan 6,5.
Umumnya pada awal-awal diabetes tidak menunjukkan gejala apapun sehingga banyak orang yang tidak menyadari kondisi ini. Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan secara rutin agar terkontrol dan tidak menimbulkan komplikasi.
“Kesehatan adalah hak asasi setiap orang.
Setiap manusia, terlepas dari apapun status sosialnya,
harus dapat mengakses perawatan kesehatan
yang mereka butuhkan.”
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.