Musim hujan telah tiba. Hampir setiap hari Surabaya diguyur hujan yang cukup deras. Banyak juga terjadi banjir di sekitar kita. Seiring dengan tibanya musim hujan, maka timbul juga berbagai penyakit di sekitar kita, termasuk salah satunya penyakit infeksi mata.
Mengapa banyak terjadi penyakit infeksi mata di musim hujan?
Faktor lingkungan dan cuaca:
1.
Sinar matahari yang kurang pada musim hujan: memberikan kesempatan pada virus dan bakteri untuk berkembang biak dengan baik.
2.
Kelembaban yang tinggi : virus dan bakteri bahkan jamur akan berkembang biak dengan lebih baik pada kondisi kelembaban yang tinggi.
3.
Angin kencang yang sering terjadi pada musim hujan akan membawa serta debu di mana debu ini mengandung banyak sekali kuman-kuman.
4.
Air hujan membawa serta segala sesuatu polusi menempel pada tubuh kita, termasuk selaput lendir mata kita.
5.
Selama musim hujan, seringkali orang menunggu hujan bersama dalam 1 ruangan tertutup lebih lama, hal ini mempermudah resiko penularan berbagai macam penyakit.
Faktor dalam tubuh:
1.
Tubuh setelah terkena hujan terjadi perubahan suhu tubuh yang fluktuatif. Perubahan yang fluktuatif ini membuat daya tahan tubuh juga kacau sehingga rentan tertular penyakit infeksi.
2.
Pada musim hujan, di mana suhu relatif lebih rendah, maka pada umumnya kita mengurangi asupan cairan, hal ini kurang menguntungkan untuk kondisi permukaan mata, di mana mata cenderung relatif kering dan mata yang relatif kering ini cenderung lebih mudah terkena infeksi.
3.
Pada musim hujan, bagi penikmat rokok, merupakan salah satu cara untuk menghangatkan tubuh, namun patut diwaspadai bahwa asap rokok akan menyebabkan iritasi pada permukaan mata yang akan membuat mata mudah terinfeksi.
Penyakit Infeksi apa yang sering terjadi pada musim hujan ?
Penyakit infeksi mata yang disebabkan oleh virus, bakteri bahkan jamur. Pada infeksi mata ini akan didapatkan mata yang merah, berair, gatal, banyak kotoran mata, kadang disertai rasa nyeri dan bengkak bahkan dapat disertai penurunan tajam penglihatan bila sudah mulai terjadi komplikasi. Beberapa jenis tidak terlalu banyak kotoran mata tapi bengkak lebih dominan.
Bagaimana cara penularan penyakit infeksi mata ini?
Penularan penyakit Infeksi mata adalah melalui kontak dengan cairan mata penderita penyakit mata. Kontak ini baik disadari melalui kontak langsung, misalnya saat mencium, atau menempel langsung dengan penderita, dapat juga melalui kontak tidak langsung seperti menyentuh tempat tempat yang sudah tersentuh dengan tangan penderita yang abis menggosok gosok mata, memakai handuk bergantian dengan penderita.
Penularan tidak akan terjadi dengan tatapan mata tanpa kontak dengan cairan mata penderita.
Penanganan :
Secepatnya mencari pertolongan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, karena seringkali penyakit ini dianggap sepele padahal tidak jarang menimbulkan komplikasi seperti keratitis, ulcus kornea bahkan dapat menyebar menjadi infeksi di dalam rongga mata. Bila terjadi komplikasi akan lebih sulit penanganannya.
Pencegahan:
1.
Perbanyak istirahat, asupan makanan dan vitamin serta berolahraga, cukup asupan cairan
sehingga tubuh dalam keadaan selalu fit.
2.
Mananamkan Budaya mencuci tangan dalam hidup.
3.
Hindari kebiasaan mengusap-usap daerah wajah dan mata, terutama di tempat umum.
4.
Kurangi rokok dan hindari area rokok agar mata tidak mengalami iritasi sehingga tidak mudah terjadi infeksi.
5.
Bagi penderita biasakan tidak mengucek-ngucek mata, mengusap mata dengan tissue sekali pakai buang ditempat sampah.
6.
Sehabis berhujan-hujan dan dari tempat umum, biasakan mandi dan mengganti baju, agar suhu tubuh menjadi normal kembali dan tidak membawa kuman-kuman ke dalam rumah.
7.
Menjaga ventilasi rumah dengan baik agar sirkulasi udara terjaga dengan baik dan tidak lembab.
8.
Menjaga kebersihan lingkungan sekitar, membersihkan debu-debu.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.