Foto : dr. Luki Agustina, SpPD saat talkshow di radio SINDO (16/07/2012)
Penyandang diabetes merupakan salah satu kelompok penderita penyakit kronis yang perlu mendapat perhatian utama bila mereka tetap ingin berpuasa, oleh karena penyakit ini banyak dipengaruhi perubahan pola makan. Berpuasa bagi penderita diabetes dapat menimbulkan konsekwensi pengingkatan resiko terjadinya komplikasi mulai dari resiko hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah), atau peningkatan gula darah yang tidak terkendali setelah berbuka puasa (hiperglikemia), kekurangan cairan tubuh dan resiko terjadinya penymbatan pembuluh darah.
Perbedaan diet diabetes melitus dalam keadaan puasa terletak pada perbedaan waktu makan, pola istirahat dan diabetisi tidak makan & minum ± 12 - 16 jam. Dalam keadaan puasa tersebut tidak ada asupan kalori. Untuk mempertahankan kadar glukosa darah terjadi pemecahan cadangan glukosa ( glikogen di hati ). Glikogen hati dapat menjadi sumber gukosa darah untuk kebutuhan otak selama 12 - 16 jam. Dengan demikian puasa ramadhan tidaklah terlalu mengganggu kesehatan diabetisi sehingga dapat disimpulkan bahwa penderita diabetes melitus dengan kadar glukosa darah cukup terkontrol dan mengikuti petunjuk diet dapat menjalankan ibadah puasa.
Tujuan pengaturan makanan (Diet) yang tepat di bulan ramadhan diantaranya adalah mencegah hipoglikemi / hiperglikemi, menjaga berat badan agar tetap normal dan mencegah dehidrasi sehingga diabetisi dapat beraktifitas seperti biasa. 2 s/d 3 hari sebelum menjelang puasa dapat dijadikan latihan oleh para diabetisi sebagai upaya penyesuaian diri dengan perubahan jadwal dan jumlah makan supaya penyakit diabetes yang dideritanya tidak mengganggu ibadah yang dijalani dalam bulan ramadhan. Tidak berbeda dengan diet di hari – hari biasa prinsip makan sehat bagi diabetisi adalah mengikuti pola 3 J yaitu tepat jumlah, tepat jadwal dan tepat dalam pemilihan bahan makanan yang akan dikonsumsi.
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi di no. 031 5018335 ext.1240.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.