Klinik Urogyn memberikan layanan komprehensif dibidang uroginekologi secara poliklinis, kuratif, preventive dan rehabilitasi.
Apa Uroginekologi Rekontruksi?
Adalah pengetahuan dan keterampilan dibidang obstetric ginekologi yang dikhususkan untuk mengatasi masalah perempuan berupa gangguan kekendoran otot panggul, gangguan berkemih, kelainan bawaan, trauma persalinan, tumor vagina dan gangguan hubungan seks.
Bentuk Pelayanan Klinik ini?
Tahapan pemeriksaan, pengobatan dan rehabilitasi serta edukasi untuk menambah pengetahuan pasien dibidang medis khususnya gangguan yang dialaminya guna membangun pemahaman tentang kesembuhan yang optimal.
Pengobatan meliputi :
1.
Kuratif, pengobatan ditujukan untuk penyembuhan keluhan pasien. Berupa pengobatan poliklinis atau operasi.
2.
Preventif, adalah pengobatan ditujukan pada kasus ringan yang bisa diatasi dengan pengobatan poliklinis/rawat jalan.
3.
Rehabilitasi, pengobatan secara rawat jalan sebagai kelanjutan pengobatan kuratif, sehingga pasien mendapatkan hasil kesembuhan maksimal.
Tim Dokter Klinik Urogyn :
1.
dr. Hari Paraton, SpOG (K)
2.
dr. Gatot Hardianto, SpOG (K)
3.
dr. Eighty Mardiyan, SpOG (K)
4.
dr. Azami Denas Azinar, SpOG
5.
dr. Dwinanto Ananda, SpOG
Jadwal Praktek :
Senin
15.00 - 18.00 WIB
dr. Eighty Mardiyan Kurniawati, SpOG (K)
Selasa
16.00 - 20.00 WIB
dr. Azami Denas Azinar, SpOG
Rabu
16.00 - 20.00 WIB
dr. Hari Parathon, SpOG (K)
Kamis
16.00 - 19.00 WIB
dr. Gatut Hardianto, SpOG (K)
Jum 'at
16.00 - 20.00 WIB
dr. Dwinanto Ananda Muttaqin, SpOG
Kasus dan Prosedur yang dilakukan:
1.
Prolaps Genitalia
Dalam bahasa awam disebut turun berok atau kandungan turun. Suatu keadaan turunnya rahim, dinding vagina sehingga menimbulkan keluhan tidak nyaman pada perut bagian bawah dan keluarnya benjolan pada vagina. Meliputi prolaps uteri apabila rahim yang turun;sistokel, hanya kandungan kemih yang turun dan rektokel, usus besar menonjol pada dinding belakang vagina, pada umumnya prolap uteri disertai dengan sistokel dan rektokel.
2.
Inkontinensia
a.
Urine, yaitu gangguan sulit menahan keluarnya urin. Meliputi Inkontinensia Sterss (SI), keluarnya urin saat batuk, bersin, tertawa, berdiri, sujud, melompat. Overactive bladder (OAB) kidakmampuan menahan urin untuk berkemih normal, sering berkemih, ngompol, mendadak muncul rasa ingin berkemih (kebelet) yang sulit ditahan.
b.
Alvi, yaitu tidak mampu menahan buang angin (Flatus) atau selalu keluar feses yang tidak diharapkan
3.
Trauma
Trauma atau cidera pada umumnya diakibatkan karena persalinan normal melalui vagina kemudian mengalami gangguan penyembuhan sehingga menimbulkan gangguan fungsi buang air besar (inkontinensia alvi, fistula rektovagina), kencing keluar setiap saat karena adanya lubang yang menghubungkan kandung kemih dan vagina (fistula urinarius), sulit menahan berkemih dan keluar feses dari vagina.
Jahitan luka di vagina yang mengalami gangguan penyembuhan dapat berakibat gangguan saat senggama atau secara kosmetik kurang nyaman.
4.
Kelainan Bawaan
Kelainan bawaan pada perempuan dapat dideteksi sejak bayi baru lahir, namun sering diketahui setelah beranjakdewasa. Meliputi:
-
Klitoromegali, pembesaran klitoris sehingga mirip dengan penis. Ditemukan pada anak perempuandengan gangguan Congenital Adrenal Hiperplasia.
-
Agenesis Vagina, liang vagina tidak berbentuk
-
Septum Vagina, vagina buntu, sehingga darah menstruasi tidak dapat keluar
5.
Tumor Vagina
-
Kista vagina (gardner cyst) kita pada dinding vagina
-
Tumor dinding vagina
6.
Gangguan Hubungan Seks
Gangguan hubungan seks pada perempuan meliputi nyeri saat senggama (dyspareunia), gangguan araousal, gangguan orgasme.
Layanan Konservatif / Rehabilitatif
1.
Layanan ginekologi rutin, atau skrining, pemeriksaan USG, Pap Smear
2.
Pemasangan pessarium, pemasangan gelang pada vagina untuk mengatasi gangguan prolaps
3.
Penguatan otot dasar panggul dengan biofeedback, latihan interaktif yang menyenangkan karena pasien dapat mengetahui dan mengukur kekuatan otot panggulnya secara obyektif
4.
Dilatasi, prosedur memperluas diameter vagina untuk mendapatkan ukuran normal
Layanan Operasi
1.
Operasi tranvaginal, operasi melalui jalur vagina untuk memperbaiki prolap, sitokel, rektokel memperkuat otot dasar panggul dan menutup lubang fistula
2.
Operasi trans abdominal, operasi melalui dinding perut untuk memperbaiki posisi rahi, (prolaps yang masih mengharapkan bisa hamil)
3.
Operasi plastik, berupa prosedur koreksi anatomi untuk mendapatkan bentuk dan fungsi lebih baik ; labioplasty, vaginoplasty, neo-vagina (membuat liang vagina)
4.
TVT / TOT (Tension - Free Vaginal Tape/ trans Obturator), pemasangan pita untuk memperbaiki gangguan berkemih tipe SI.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.