Gangguan pendengaran pada anak harus mendapat perhatian serius .Hal tersebut dikarenakan akan sangat berhubungan dengan perkembangan dan kemampuan untuk berbicara. Oleh sebab itu, apabila terdapat gangguan pendengaran pada anak sebaiknya dideteksi sedini mungkin, mengingat pentingnya peranan fungsi pendengaran dalam proses perkembangan bicara.
Padahal, semakin dini gangguan pendengaran terdeteksi, semakin besar peluangnya untuk diobati.
Para ahli juga mengatakan bahwa semakin cepat masalah pendengaran terdeteksi, semakin baik anak beradaptasi dengan metode stimulasi dan pembelajaran.
Anak usia sekolah adalah periode emas dalam kehidupan dalam mempersiapkan diri menjadi dewasa.
Adanya gangguan pendengaran pada masa tersebut akan menghambat dalam proses pendidikan di sekolah, pergaulan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Pada anak usia sekolah yaitu usia 5-15 tahun dengan keluhan yang sering terjadi / kecurigaan adanya gangguan pendengaran biasanya menimbulkan keluhan-keluhan, antara lain berupa :
1.
Rasa penuh di telinga
2.
Terdengar bising di telinga
3.
Sering menarik-narik daun telinga
4.
Keluar cairan dari telinga
5.
Keluhan kurang mendengar dari penderita/keluarganya
6.
Seringkali meminta mengulang kata-kata orang lain
7.
Sering salah mendengar instruksi
8.
Sering mengisolasi diri
9.
Bicara keras/lemah
Penyebab :
1.
Serumen /kotoran telinga
2.
Infeksi telinga luar (radang telinga luar)
3.
Infeksi telinga tengah (otitis media akut/kronik/ otitis media efusif)
4.
Gangguan saraf pendengaran (akibat infeksi virus)
Kotoran telinga merupakan penyebab tersering. Untuk penanganannya dilakukan pembersihan kotoran telinga secara teratur tiap 3 hingga 6 bulan sekali.
Infeksi telinga tengah, merupakan infeksi yang berawal dari infeksi saluran pernafasan atas. Karena penanganan yang kurang baik dapat menyebar ke telinga tengah.
Gangguan saraf pendengaran misalnya karena virus gondongan (parotitis). Penapisan : evaluasi pendengaran 1x setahun bila curiga adanya gangguan pendengaran
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.