AIR SUSU IBU (ASI) adalah cairan hidup yang mengandung sel sel darah putih, imunoglobulin, enzim dan hormon serta protein spesifik dan zat gizi lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja tanpa pemberian makanan atau minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan.
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah segera menaruh bayi di dada ibunya, kontak kulit dengan kulit segera setelah lahir setidaknya 30 menit sampai 1 jam atau lebih sampai bayi menyusu sendiri.
Situasi pemberian ASI di Indonesia masih kurang menggembirakan, berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) cakupan ASI eksklusif sebesar 38% (SDKI,2007) menurun dari 39,5% (2002-2003) dan peningkatan jumlah bayi dibawah usia 6 bulan yang mendapat susu formula (16,7% th.2002 menjadi 29,7% th.2007).
Konvensi tentang Hak Anak mengatakan bahwa setiap anak menyandang hak untuk hidup dan kepastian untuk dapat bertahan hidup serta tumbuh berkembang yang optimal. Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting dalam pemberian makanan bayi dan anak yaitu :
1.
Memberikan ASI kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir.
2.
Memberikan ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi usia 6 bulan.
3.
Memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) sejak usia 6 bulan sampai 2 tahun.
4.
Meneruskan pemberian ASI sampai anak usia 2 tahun.
Keunggulan dan manfaat menyusui bagi anak dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
Aspek Gizi
1.
Kolostrum
Tinggi kandungan Imunoglobulin A. Jumlah yg diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
2.
Komposisi ASI
ASI mudah dicerna karena mengandung zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan bayi, mengandung enzim2 untuk mencerna zat gizi tsb. Zat gizi dalam ASI paling cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Komposisi protein ASI adalah Whey:Kasein 65:35 dibanding komposisi susu sapi 20:80. Protein whey lebih mudah dicerna daripada protein kasein. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah dicerna dan dimetabolisme dibandingkan susu sapi.
3.
Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI
Taurin adalah asam amino kedua terbanyak dalam ASI yang berfungsi dalam proses maturasi jaringan otak.
DHA (Decosahexanoic Acid) dan AA (Arachidonic Acid) adalah asam lemak tak jenih rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan sel sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi dalam menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak.
Aspek Imunologi / Kekebalan Tubuh
1.
ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.
2.
Sekretori Immunoglobulin A (SigA) dalam ASI kadarnya cukup tinggi, tidak diserap namun dapat melumpuhkan bakteri dan virus dalam sistem pencernaan bayi dan berperan dalam menjaga ketahanan mukosa.
3.
Laktoferin, semacam protein zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
4.
Lysozym, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri dan virus. Jumlahnya pada ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.
5.
Sel darah putih pada ASI 2 minggu pertama sebanyak >4000 sel/ml. Terdiri dari 3 macam yang masing masing merupakan kekebalan untuk sistem pernafasan (BALT), sistem pencernaan (GALT) dan dari MALT.
6.
Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yg mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus yang menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna menghambat pertumbuhan bakteri yg merugikan.
Aspek Psikologis
1.
Menyusui dipengaruhi emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon oksitosin yg akan meningkatkan produksi ASI. Ibu yang menyusui akan lebih percaya diri dalam mengasuh anak anaknya.
2.
Pertumbuhan dan perkembangan psikologis bayitergantung dari interaksi ibu-bayi. Ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena skin to skin contact, bayi merasa aman dan puas. Bayi yang disusui akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri.
Aspek Kecerdasan
Interaksi ibu-bayi dan kandungan gizi dalam ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan sistem syaraf otak dan meningkatkan kecerdasan bayi. Bayi yang diberi asi memiliki IQ 4 poin lebih tinggi pada usia 18 bulan dan 8.5 poin lebih tinggi pada usia 8 tahun dibanding bayi yang tidak diberi ASI.
Aspek Neurologis
Menghisap payudara akan membuat koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas menjadi lebih sempurna pada bayi baru lahir.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.