Alergi bisa menyerang siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, bila terjadi pada anak-anak, orangtua boleh jadi akan lebih kelabakan karena bingung mencari penyebab dan obatnya.
Alergi adalah kumpulan gejala akibat reaksi kekebalan tubuh (respon imun) yang berlebihan, yang diakibatkan oleh beberapa penyebab atau pencetus. Alergi dapat diturunkan dari orangtua atau kakek/nenek penderita.
Alergi pada anak bisa dikarenakan alergi susu sapi ataupun makanan tertentu.
Susu adalah asupan pertama anak. Jika terbatas atau tidak ada Air Susu Ibu (ASI), biasanya bayi akan diperkenalkan dengan susu formula. Umumnya, susu formula akan berbahan dasar susu sapi.
Sayangnya, tidak semua anak memiliki toleransi atau daya tahan terhadap susu sapi. Alergi Susu Sapi (ASS) adalah suatu reaksi yang tidak diinginkan yang diperantarai secara imunologis terhadap protein susu sapi.
Gejala alergi susu bisa terjadi secara langsung setelah meminumnya, atau 7-10 hari kemudian. Tanda yang biasanya terjadi diantaranya, feses yang cair, kemungkinan mengandung darah, muntah, gelisah dan ditemukan ruam atau bercak merah pada kulit, refluks dan kolik.
Mungkinkah anak saya mengalami alergi susu sapi ?
( Gunakan cek list di bawah & konsultasikan dengan dokter )
Akibat dari alergi bisa di lihat dari :
-
Saluran Pencernaan
( Muntah, refluks, diare, kolik, kembung, tinja berdarah dan konstipasi )
-
Saluran Pernafasan
(Mengi, batuk & bersin-bersin, sulit bernafas)
-
Kulit
( Eksim, ruam kulit )
-
Gejala lain
( Bengkak pada mata, bibir & muka, pertumbuhan terhambat, rewel, gelisah & susah tidur maupun susah makan )
Alergi pada susu sapi bisa didiagnosa dengan cara :
-
Observasi dan pemeriksaan fisik oleh dokter
( Riwayat alergi di dalam keluarga, frekuensi dan jumlah susu yang di minum, berat badan anak maupun gejala-gejala yang dialami )
-
Diet eliminasi
( Dilakukan dengan mengeluarkan semua asupan makanan yang mengandung susu dan turunannya selama 2-4 minggu )
-
Pemeriksaan laboratorium
( Melakukan tes untuk mengkonfirmasi diagnosa (analisa darah ataupun skin pirck test) )
Diet eliminasi susu sapi bisa dilakukan dengan cara :
Menghindari mengkonsumsi mentega, kasein (biasanya tertulis kaseinat, kasein hidrolisat, Na kaseinat, Ca kaseinat, Ammonium kaseinat), keju, krim, protein whey, laktoglobulin, laktoalbumin, laktosa, margarin, susu (susu segar, UHT, kental manis, bubuk)
Tidak hanya alergi susu sapi yang bisa menyerang anak-anak tetapi alergi makanan bisa juga terjadi. Alergi makanan merupakan suatu reaksi klinis yang tidak diinginkan terhadap makanan secara imunologis.
Alergi makanan merupakan salah satu masalah alergi yang penting pada anak karena makanan merupakan suatu zat yang mutlak diperlukan pada tumbuh kembang anak. Bila anak mempunyai alergi terhadap bahan makanan utama yang sangat diperlukan pada proses tumbuh kembangnya, maka keadaan ini akan merugikan tumbuh kembangnya di kemudian hari.
Alergi makanan bisa berakibat pada ruam kulit, saluran pencernaan ataupun saluran pernafasan.
Alergi bisa di sebabkan karena adanya riwayat keluarga, faktor lingkungan, paparan allergen maupun status imunitas. Pada reaksi alergi ringan, seperti sakit perut atau ruam merah, perhatikan kondisi si kecil bila keadaannya memburuk, dan hubungi dokter.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.