1. |
Neurointerventional Radiology |
|
Tindakan intervensi yang menyangkut pembuluh darah dari sistem saraf pusat, meliputi : |
|
- |
Cerebral Aneurysm Coilling |
|
Yaitu |
: |
Memasang bahan coil pada pembuluh darah yang mengalami
aneurysma. |
Tujuan |
: |
Menghilangkan kantung aneurysma sehingga mencegah terjadinya rupture aneurysma ( perdarahan ). |
|
|
|
- |
Cerebral AVM Embolization |
|
Yaitu |
: |
memasukkan bahan embolan pada kelainan pembuluh darah sehingga terjadi obstruksi pada feeding arteri.
Bahan embolant bisa berupa Coil, Balon, PVA, Glue dan Gel Foam. |
|
|
|
- |
CCF ( Carotid Cavernous Fistula) Embolization : |
|
Yaitu |
: |
Memasukkan bahan embolan, biasanya berupa detachable balloon pada lokasi fistule. |
Tujuan |
: |
Menyumbat fistule. |
|
|
|
- |
Thrombolysis : |
|
Yaitu |
: |
Memasukkan obat thrombolitik ke arteri yang mangalami obstruksi karena thrombus. |
Tujuan |
: |
Merelease kembali arteri yang obstruksi karena thrombus sehingga aliran darah arteri lancar kembali. |
|
|
Contoh : pada kasus embolic stroke infarction.
Bahan yang digunakan : Urokinase, R-tpa, Heparin atau Integrilin. |
|
|
- |
Stenting cerebral stenosis : |
|
Yaitu |
: |
Stenting pada stenosis arteria carotis interna maupun wide neck aneurisma. |
|
|
|
- |
Embolization Preoperative ( Meningioma, Malignant Tumour) |
|
Yaitu |
: |
Memasukkan bahan embolan ke dalam feeding arteri suatu tumor sementara sebelum dilakukan operasi. |
Tujuan |
: |
Menghambat sebagian pembuluh darah pada tumor otak yang hipervasculer sehingga mengurangi resiko perdarahan pada saat operasi. |
|
|
|
|
|
|
CT Scan tanpa kontras pasien Aneurisma |
|
|
|
Prinsip Coiling : |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kasus DAVF yang dilakukan venous embolisasi menggunakan coil. |
|
|
|
|
|
Coiling aneurisma arteria communicans posterior kiri. |
|
|
|
|
|
Trombolisis pada kasus embolic stroke infarction pada arteria cerebri anterior dan media kiri. |
|
|
|
|
|
Stenting pada kasus stenosis arteria carotis interna |
|
|
|
2. |
Hepato-Gastro-Entero Intervention. |
|
Tindakan terapi yang dilakukan meliputi : |
|
- |
Embolization |
|
Pada Kasus : |
|
- |
Gastro Intestinal Tract Bleeding → yaitu perdarahan pada saluran pencernaan akibat trauma atau sebab lain. |
- |
Epistaxis → perdarahan yang keluar dari pembuluh darah di daerah hidung. Bisa disebabkan oleh tumor ( Angiofibroma Nasofaring Juvenile). |
- |
Post Partum Bleeding → perdarahan hebat pasca partus. |
- |
Ruptur organ → hepar, lien |
|
|
|
- |
Stenting |
|
Yaitu : Pemasangan stent pada kondisi terjadi obstruksi total pada sluran cerna maupun saluran bilier yang tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi maupun endoscopy.
Antara lain : |
|
- |
Pada Gastro Intestinal ( Stenting Colon/ Esophagus/ Duodenum oleh karena kanker). |
- |
Percutaneous gastric tube placement. |
- |
Saluran bilier/ Biliary tract → pada kasus terjadi obstruksi/sumbatan disebabkan tumor di saluran bilier.
Berupa : |
|
- |
PTCD ( Percutaneus Cholangio drainage), |
- |
PTBD ( Percutaneus Bilier Drainage) dan |
- |
Stenting ( untuk membebaskan obstruksi secara permanen). |
|
- |
TIPSS (Trans Jugular Intra Hepatic Porto Systemic Shunt) |
|
|
|
|
|
|
Proses pemasangan stenting pada obstruksi total colon sigmoid yang tidak memungkinkan dilakukan operasi |
|
|
|
|
|
Embolisasi pada perdarahan saluran cerna |
|
|
|
3. |
Genito-urinary intervention : |
|
Tindakan terapi yang dilakukan meliputi : |
|
- |
Embolisasi yang dilakukan pada kasus perdarahan genito-urinary seperti pada placenta percreta, ruptur ginjal maupun pada kasus myoma uteri. |
- |
Stenting pada kasus benign prostat hipertrophy (BPH) apabila tindakan operasi maupun TUR tidak memungkinkan dilakukan oleh karena kondisi pasien. |
- |
Angioplasty maupun stenting pada stenosis arteria renalis yang merupakan penyebab renal hypertension. |
- |
Ablation pada kasus renal cell carcinoma, maupun kista ginjal. |
|
|
|
4. |
Peripheral intervention radiology: |
|
Tindakan terapi yang dilakukan meliputi : |
|
- |
Embolisasi → yang dilakukan pada AVM didaerah peripheral, Testicular Varicocele, Ovarium dan Pelvic Varises |
- |
Filter → Pemasangan inferior vena cava filter pada kasus deep vein trombosis. |
- |
Stenting → pemasangan Aorta stenting pada disecting aneurisma aorta maupun pada abdominal aortic aneurisma. |
- |
Ballon Angioplasty dilanjutkan stenting → pada stenosis/penyempitan arteri/vena didaerah peripheral. |
- |
Trombolysis → pada acute total occlusion artery didaerah peripheral dan pada kasus emboli paru |
|
|
|
|
|
|
Pemasangan pada rupture aneurisma arteria illiaca kiri |
|
|
|
|
|
Pemasangan stent intra stent kasus disecting aneurisma yang relaps. |
|
|
|
|
|
Inferior vena cava filter |
|
|
5. |
Oncology interventional radiology : |
|
Melakukan tindakan-tindakan pada kasus-kasus keganasan (kanker) dengan melakukan regional chemoterapy, berupa : |
|
- |
TACI (Trans Arterial chemoteraphy infusion) |
|
Yaitu memasukkan obat kemoterapi secara selektif ke target organ tumor, sehingga efek samping sistemik bisa dihindari. Antara lain : |
|
- |
Breast Cancer (Primary And Metastases) |
- |
Head-Neck Tumours |
- |
Stomach Cancer |
- |
Bladder Cancer |
- |
Prostate Cancer |
- |
Ovarian Cancer |
- |
Cholangiocarcinoma |
- |
Anal Cancer |
- |
Hypernephroma |
- |
Thyroid Cancer |
- |
Oesophageal Cancer |
- |
Carcinoids |
- |
Bronchial Carcinoma |
- |
Pancreatic Carcinoma |
- |
Hepatocelluler Carcinoma |
- |
Soft Tissue Sarcoma |
- |
Cervix Cancer |
- |
Colorectal Cancer |
|
|
|
- |
TACE (Trans Arterial Chemo Embolization): |
|
Yaitu memasukkan kombinasi bahan embolant dan obat chemotherapy ke target organ tumor ganas melalui feeding arteri.
Tujuannya adalah untuk mematikan sel-sel tumor dengan kombinasi bahan embolant dan obat
chemotherapy pada target tumor ganas, antara lain pada Hepatocellular Cancer. |
|
|
- |
Embolisasi pada tumor-tumor jinak : |
|
- |
Myoma Uteri. |
- |
Meningioma |
- |
Radiology intervention pada Hepatoma |
|
|