Hepatitis A adalah salah satu dari tipe hepatitis yang ada. Penyakit ini di sebabkan oleh hepatitis A virus (HAV). HAV dapat ditularkan dengan makan makanan atau minum air yang telah terkontaminasi oleh kotoran individu yang terinfeksi.
Fakta mengenai Hepatitis A
-
Hepatitis A menyebabkan kelainan dari ringan s/d berat.
-
Secara global didapatkan 1.4 juta penderita hepatitis A tiap tahun.
-
Penularan Hepatitis A melalui makanan dan minuman yang tercemar virus Hepatitis A.
-
Hepatitis A sering diakibatkan buruknya sanitasi dan kualitas air minum.
-
Cara terbaik mengatasi Hepatitis A adalah dengan memperbaiki sanitasi tempat tinggal.
Hepatitis A tidak mengakibatkan penyakit hati kronis, dan jarang sekali sampai fatal, tetapi dapat menimbulkan hepatitis fulminan (gagal hati akut), yang sering mengakibatkan kematian.
Indonesia termasuk dalam Negara dengan frekuensi penyakit Hepatitis A yang tinggi seperti tampak dibawah ini :
Penularan
Virus hepatitis A menular terutama melalui jalur fekal-oral, yaitu bila seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kandungan feses penderita. Karena itu penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dengan sanitasi yang baik.
Siapa saja yang beresiko ?
Faktor resiko termasuk:
-
Sanitasi buruk.
-
Kurangnya sarana air bersih.
-
Kontak dengan penderita (serumah).
-
Bepergian ke daerah endemis.
Pencegahan
Perbaikan sanitasi, pengawasan makanan dan imunisasi merupakan cara paling efektif mengatasi hepatitis A.
Penularan hepatitis A dapat dengan :
-
Suplai air bersih yang cukup.
-
Pembuangan limbah rumah tangga yang benar.
-
Praktek hygiene pribadi termasuk cuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Beberapa vaksin hepatitis A sudah tersedia, dan dilaporkan melindungi s/d 100 persen sebulan setelah imunisasi, berjuta juta orang telah divaksinasi dan tidak didapatkan efek samping yang serius. Tetapi vaksin hepatitis A tidak disarankan pada umur dibawah satu tahun.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.