Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel hati, menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi banyak sel lainnya.
Fakta tentang Hepatitis C
-
Hepatitis C dapat bervariasi mulai dari yang paling ringan, selama beberapa minggu s/d penyakit liver kronis, dapat menimbulkan sirosis atau kanker liver.
-
Virus Hepatitis C ditularkan melalui kontak dengan darah penderita.
-
Sekitar 150 penderita terinfeksi Virus Hepatitis C , dan sekiar 350.000 penderita meninggal setiap tahun karena penyakit ini.
-
Virus Hepatitis C data diterapi dengan obat antivirus
-
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk Virus Hepatitis C , tetapi riset masih dijalankan.
Hepatitis C tertinggi di Mesir (22%) diikuti Pakistan (4.8%) dan Republik Rakyat Cina (3.2%).Indonesia juga termasuk negara dengan jumlah penderita tinggi seperti tampak di bawah
Penularan
Hepatitis C menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, dapat terjadi saat :
-
Menerima transfuse darah, produk darah atau organ cangkok yang.
-
Injeksi dengan alat suntik yang terkontaminasi.
-
Pemakai narkoba (injeksi ).
-
Saat persalinan (Ibu Hepatitis C ).
Selain itu Hepatitis C juga dapat menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita, tetapi tidak menular dengan bersentuhan, dan makanan atau minuman.
Gejala
Hepatitis C memiliki masa tunas selama 2 s/d 6 bulan, pada 80% penderita tidak didapatkan gejala. Sebagian akan menderita demam, lemah badan, penurunan nafsu makan, mual, mutah, nyeri perut, kotoran berwarna seperti dempul, nyeri sendi dan kuning pada mata dan kulit.
Dari 75-85% penderita akan jatuh ke Hepatitis C kronis, dan 60 sd 70% dari penderita Hepatitis C konis akan berkembang penjadi penyakit liver kronis, 5-20% menjadi sirosis, dan 1 sd 5% tidak tertolong. Dari 25% kasus kanker liver, 25% diakibatkan Hepatitis C .
Terapi
Kombinasi obat antiretrovirus dengan ribavirin adalah pilihan terapi utama, sayangnya interferon tidak selalu terjangkau, dn tidak selalu dapat diterima oleh badan penderita. Saat ini sedang dikembangkan obat baru, yaitu telaprevir dan boceprevi yang lebih bisa diterima oleh penderita.
Pencegahan
Pencegahan Primer
Sampai saat ini belum didapatkan vaksin untuk Hepatitis C , resiko infeksi bisa dikurangi dengan :
-
Menghindari penyuntikan yang tidak diperlukan.
-
Hindari produk darah yang tercemar.
-
Cara pembuangan alat medis yang tepat.
-
Hindari pemakaian narkoba injeksi.
-
Hindari pergaulan bebas.
-
Tato, tindik dan akupunktur harus selalu steril.
Pencegahan Sekunder dan Tersier
Rekomendasi WHO untuk penderita Hepatitis C :
-
Pendidikan dan konseling.
-
Imunisasi Hepatitis A dan B untuk mencegah infeksi ganda.
-
Terapi sedini mungkin dengan antivirus bila diperlukan.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.