Kita sering mengatakan aduh....aku lagi banyak pikiran nih...stress aku. rasanya ingin marah terus!!!
Namun tahukah anda bahwa sebenarnya stres, perasaan marah ataupun emosi negatif itu perlu diatasi agar kita bisa berfungsi secara wajar sebagai manusia. Nah bisa kita bayangkan apabila semua yang kita inginkan selalu tercapai, segala keinginan kita selalu terkabul maka kita tidak akan belajar tentang cara menghadapi situasi yang tidak menyenangkan.
Adapun emosi negatif yang dianggap membahayakan manakala tekanan baik secara fisik maupun psikologis datang secara bertubi-tubi. Biasanya hal tersebut terjadi saat kita sudah merasa tidak memiliki cara untuk mengatasi masalah tersebut. Akhirnya timbul perasaan pesimis, malas dan hidup menjadi tidak bergairah. Biasanya orang yang mengalami hal ini akan merasa murung, bermuka masam, senang bermuram durja, kehilangan nafsu makan atau yang terjadi justru sebaliknya makan tidak terkendali. Jika hal ini terus berlanjut maka akan membuat sesorang merasa frustrasi sehingga merasa tidak puas dengan kondisi diri dan lingkungan sekelilingnya serta selalu memendam perasaan negatif hampir pada setiap hal. Apabila sudah demikian bisa dikatakan bahwa orang tersebut mengalami depresi. Mudahnya depresi adalah buah dari emosi negatif berkepanjangan yang tidak pernah terselesaikan sehingga menjadi berat.
Saat kita sudah mulai merasa kecewa, mudah marah dan putus asa disertai berbagai pandangan negatif tentang lingkungan sekitar dan orang lain yang belum tentu benar maka bisa jadi kita sebenarnya ”menabur racun” dalam diri sendiri. Biasanya bibit racun tersebut berasal dari pikiran kita sendiri atau keyakinan yang kita buat sendiri tanpa ada fakta atau bukti nyata yang mendukung dugaan kita. Oleh sebab itu kita perlu berlatih berdamai dengan emosi negatif agar jangan sampai kita menabur racun dalam diri sendiri.
Hidup memang tidak selamanya berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan atau harapkan. Hal tersebut tidak jarang membuat kita kecewa hingga akhirnya merasa tidak puas dan ketidak puasan tersebut menimbulkan munculnya emosi negatif . Apabila emosi negatif tersebut berkelanjutan bisa menjadi depresi. Depresi adalah menurunnya kemauan, hilangnya semangat hidup, selera makan dan sebagainya bahkan hingga keinginan untuk bunuh diri.
Oleh sebab itu kita harus mencari cara bagaimana menanggulanggi emosi negatif sejak awal agar tidak berlanjut menjadi depresi. Emosi negatif sebenarnya berawal dari cara kita menanggapi atau merespon sesuatu hal. Saat kita menanggapi secara berlebihan sehingga emosi menjadi tidak terkendali maka tanpa kita sadari metabolisme dalam tubuh bisa kacau. Mengapa...???? karena saat marah jantung berdenyut lebih cepat, aliran darah mengalir lebih deras dari yang seharusnya sebagai hasilnya kita merasa kepala kita pusing, nyut-nyutan, berkeringat, jantung berdebar dan pikiran kacau. Sedangkan saat kita bisa meredam kemarahan, kekesalan, kekecewaan dan kesedihan, maka metabolisme tubuh yang awalnya kacau akan berangsur-angsur kembali normal.
Adalah wajar jika ada peristiwa yang tidak menyenangkan membuat emosi negatif tersebut muncul, namun saat kita terlampau larut hal tersebut bisa merugikan diri sendiri. Kerugiannya adalah kita jadi mudah merasa lelah karena perasaan kita sedang kalut. Perasaan kalut tersebut timbul karena berbagai pikiran tidak menyenangkan yang sering kali kita ciptakan sendiri. Ahh...ternyata tidak jarang yang menyebabkan hidup tertekan adalah karena pikiran kita sendiri yang sering berlebihan dalam meramalkan sebuah kejadian terkait dengan peristiwa tertentu yang kenyataannya belum tentu seburuk yang kita bayangkan.
Tips Atasi Emosi Negatif :
a.
Relaksasi bisa dilakukan dengan cara melibatkan kelima panca indra yang Tuhan berikan pada kita seperti mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. Semisal dengan mata kita bisa merasakan relaksasi dengan menyaksikan pemandangan yang indah, telinga kita bisa mendengarkan alunan musik yang menenangkan dan sebagainya.
b.
Bersyukur adalah menerima segala sesuatu yang sudah menjadi " jatah/bagian " dari kita sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Bersyukur tidak harus saat kita menerima atau memperoleh sesuatu yang besar, namun dari peristiwa kecil yang menyenangkan bisa membuat kita bersyukur dan dapat kita simpan sebagai kenangan manis di dalam pikiran kita manakala kita sedang bersedih hati.
c.
Berdoa sesuai dengan keyakinan kita untuk memperkukuh keimanan sekaligus menyembuhkan.Menurut hasil penelitian WHO secara medis doa ternyata mampu menyalurkan sebuah energi positif yang bisa mempengaruhi pikiran dan perasaan sehingga mampu menekan denyut jantung berlebih, mengurangi ketegangan dan rasa sakit asalkan diyakini dan dilakukan sepenuh hati sesuai keyakinan kita masing-masing.
d.
Tidur
e.
Mendengarkan musik
f.
Berbagi cerita dengan sesama
Dengan bisa mengatasi dengan cara-cara tersebut anda dapat menstimulasi hormon yang secara otomatis dihasilkan oleh tubuh kita sendiri. Sungguh luar biasa hebat, inilah kekuasaan Tuhan yang diberikan pada manusia yang pandai bersyukur dan taat berdoa.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.