(Chef Slamet saat demo masak beserta peserta Club Diabetes Husada Utama (CDHU), di Ruang Doctor’s Club Lantai 6 RS Husada Utama- 12/01)
Pasien diabetes ternyata tidak harus diet ketat. Kalimat itu cukup menarik. Sebab, selama ini ada kesan bahwa semua makanan harus ditimbang. Namun, menurut ahli gizi RS Husada Utama Titik Jayanti, hal tersebut malah membuat pasien diabetes mengalami kurang gizi. “Harus tetap makan tiga kali sehari, tapi porsinya harus dibatasi,” ujar Titik kemarin (12/1) dalam demo masak untuk penderita diabetes.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 60 pasien itu Titik membagikan resep memasak satu paket komplet yang aman di konsumsi pasien diabetes. Misalnya, kentang panggang, semur ayam kering, setup brokoli, buncis, wortel dan rolade tahu sayur. Dengan dibantu Chef Slamet Santoso dari RS Husada Utama, proses memasak hanya berlangsung sekitar 60 menit.
Slamet mencontohkan salah satu proses pembuatan yang paling gampang, yakni kentang panggang. Setelah dicuci, kentang panggang. Setelah dicuci, kentang tidak dikupas melainkan langsung di bungkus dengan aluminium foil. Kentang kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 60 menit dengan suhu 170 derajat Celcius.
Apakah harus selalu memakai aluminium foil? Slamet menganjurkan demikian. Selain alasan estetika, aluminium foil membuat kelembapan kentang terjaga. Tekstur kentang pun mirip kentang rebus. Titik menambahkan, semua menu yang diajarkan lebih cocok dikonsumsi pasien diabetes pada malam hari. Sebab, karbohidrat yang diberikan adalah kentang. Jenis umbi-umbian itu mengandung karbohidrat lebih rendah dari pada nasi.
Dia memaparkan, dua kentang yang disajikan menjadi pengganti dari 100 gram nasi (porsi ukuran sedang), sedangkan kandungan kalorinya hanya 175 kalori. Setup sayur yang disajikan mewakili vitamin dan mineral. Semur ayam kering mengandung protein nabati dan rolade tahu untuk protein nabati. ”Paket komplet seperti ini punya kandungan gizi lengkap,”ulas Titik.
Namun, untuk setup sayur, Titik menyarankan pasien menggunakan minyak jagung yang rendah kolesterol. Demikian juga halnya dengan semur ayam kering, ada kecap nonkalori yang tidak mengandung glukosa sehingga aman untuk pasien diabetes yang takut mengkonsumsi kecap. Sebenarnya, tidak hanya kecap, pasien diabetes sering mengira jenis dan banyak makanannya harus dibatasi.
Bahkan, Titik sering mendapatkan pasien diabetes yang tidak biasa makan tiap malam hari. ”Oranng diabetes itu mudah lapar. Malam hari mereka tetap bisa makan dan disiasati dengan makanan kaya serat yang awet dalam perut sehingga tak mudah lapar,” ucapnya. Misalnya, pada malam hari nasi diganti dengan umbi-umbian. Titik juga menganjurkan mengonsumsi ubi jalar putih saja. Sebab, warna lain punya kandungan glukosa tinggi.
(Termuat Jawa Pos, Metropolis Minggu 13 Januari 2013)
“Kesehatan adalah hak asasi setiap orang.
Setiap manusia, terlepas dari apapun status sosialnya,
harus dapat mengakses perawatan kesehatan
yang mereka butuhkan.”
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.