National Health and Family Planning Commission, badan pemerintah yang berwenang mengatur masalah kesehatan masyarakat di Republik Rakyat Cina pada tanggal 11 April 2013 memberitahu secara resmi pada badan kesehatan dunia World Health Organization tentang timbulnya 10 kasus infeksi virus influenza A(H7N9). 8 dari 10 penderita termasuk usia lanjut, dengan hanya 2 orang yang berusia dibawah 60 tahun.
Perkembangan selanjutnya, jumlah kasus bertambah menjadi 38, termasuk 10 kematian, 19 kasus berat dan 9 kasus ringan. Sejak itu 760 kasus yang dicurigai H7N9 diawasi secara ketat, walaupun sampai saat ini penularan dicurigai berasal dari hewan, bukan penularan dari manusia ke manusia lain, dan virus H7N9 masih dapat diatasi dengan obat yang biasa digunakan pada virus Flu burung sebelumnya (Oseltamivir dan zanamivir).
Apa sih virus Influenza A(H7N9) itu ?
Virus influenza A(H7N9) termasuk dalam golongan virus H7 umumnya didapatkan pada burung. Infeksi pada manusia dengan Influenza virus golongan H7 lain seperti H7N2, H7N3 dan H7N7 sebelumnya sudah pernah dilaporkan di Belanda, Italia, Kanada, Amerika Serikat, dan Inggris. Dari semua kasus yang dilaporkan hanya terjadi satu kasus kematian di Belanda, penderita lain umumnya mengalami gejala yang ringan seperti infeksi pada selaput mata (conjungtivitis) dan Infeksi Saluran Pernafasan Atas yang ringan. Laporan dari Republik Rakyat Cina tadi merupakan laporan pertama kejadian infeksi virus influenza A(H7N9).
Epidemiologi
Sebagian besar kasus dilaporkan di beberapa propinsi berbeda di daerah RRC bagian timur. , dan tidak diketemukan riwayat kontak antara satu penderta dengan yang lain, sehingga proses penularan dari manusia ke manusia lain masih belum didapatkan.
Laporan terakhir belum diketahui dengan pasti hewan yang menjadi sumber penularan, demikian juga apakah terdapat resiko pada mereka yang terpapar hewan seperti burung. WHO masih meneliti kasus ini karena merupakan laporan infeksi virus influenza A(H7N9) yang pertama kali. Sampai pertengahan bulan April WHO belum mengeluarkan travel warning.
Gejala Klinis
Gejala klinis yang paling sering ditemui adalah penyakit pernafasan mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat (pneumonia). Gejala awal berupa batuk, demam dan sesak nafas. Beberapa pasien sampai memerlukan perawatan di ruang intensif (ICU) dan alat bantu nafas. Sampai sekarang informasi mengenai gejala pada infeksi virus influenza A(H7N9) ini masih terus diteliti.
Karena itu bila sehabis bepergian dari daerah tersebut atau memiliki gejala seperti diatas sebaiknya segera menghungi tenaga kesehatan terdekat, karena semakin cepat penanganannya lebih baik.
Terapi
Sementara ini infeksi virus influenza A(H7N9) masih dapat diobati dengan obat anti viru yang selama ini digunakan pada flu burung seperti oseltamivir dan zanamivir, pada virus lain terbukti terutama efektif bila diberikan pada fase awal penyakit, pada virus influenza A(H7N9) masih belum banyak didapatkan informasi karena penyakit ini masih relatif baru ditemukan.
Terapi lebih lanjut diperlukan bila timbl gejala yang lebih berat seperti keradangan paru yang berat, beberapa kasus berat lebih sering didapatkan pada penderita usia lanjut yang lebih rentan terkena infeksi.
Pencegahan
Masih belum didapatkan vaksin terhadap virus influenza A(H7N9), sehingga pencegahan terbaik tetap dengan menjaga higiene perseorangan, terutama di tempat tempat umum.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.